Kamis, 10 November 2011

WHY DOESN'T HE RETIRE?

Pertanyaan ini muncul saat aku dan temanku sedang mencatat tumpukan paket yang datang. Jam menunjuk angka 12.20. Lunch time, begitu biasanya kami menyebut. Tetapi siang ini aku sengaja mengambil jam makan siang lebih telat 1 jam dari biasanya.

"Why doesn't he retire?" tanya staf ekpedisi.
"Why would he?" jawab temanku sambil asyik mencatat.
Temanku melanjutkan "How would he earn $ 47.000 a year if he stops working?"
Si staf ekspedisi menjawab "But he needs to enjoy his life."
Tanya temanku "What would he do?"
Jawab si staf "He could go fishing, visiting family or even having lunch here everyday. Come on, he needs to retire ..."
Temanku hanya tersenyum saja ...

Sebuah percakapan singkat tentang pensiun. Ya ... Pensiun di sini memang gak sama dengan apa yang selama ini kuketahui. Pensiun di sini gak dibatasi umur. Selama seseorang masih mau bekerja dan dianggap mampu bekerja sesuai standard (oleh pemberi kerja tentunya), yang bersangkutan bisa terus bekerja. Sebaliknya, sesesorang juga bisa berhenti bekerja sewaktu-waktu, seandainya mereka menginginkan.

Lalu, apa yang menjadi penyebab seseorang tidak mau pensiun dini disini? Alasan paling utama adalah asuransi kesehatan. Selagi masih bekerja, asuransi kesehatan seseorang biasanya ditanggung pemberi kerja. Ini berlaku untuk kelompok pekerja yang disebut 'staff.' Untuk kelompok pekerja hourly, asuransi kesehatan diupayakan yang bersangkutan. Karena premi asuransi ini besar dan benefitnya lumayan, kebanyakan mereka yang sudah cukup umur (selagi merasa mampu) memilih terus bekerja.

Namun, aku merasa asuransi kesehatan bukanlah alasan utama seseorang memutuskan terus berkarya. Ada alasan lain yang mendasari seseorang untuk terus bekerja. Alasan apa itu? Alasan ingin memberikan manfaat untuk orang lain. Apa maksudnya? Yang bersangkutan tetap ingin berkarya agar bisa memberikan kontribusinya bagi siapa pun yang memerlukannya. Kenapa begitu? Karena "perasaan ingin berguna bagi orang lain" merupakan daya hidup/spirit yang melekat pada setiap insan.

Benar dan tidaknya, berpulang kepada pribadi masing-masing ... Selagi masih bisa bermanfaat untuk kebaikan orang lain, tidak ada salahnya kita terus berkarya, sekalipun usia sudah tidak muda lagi ...