Selasa, 08 November 2011

HE PISSED ME OFF ...

"He pissed me off," demikian kudengar kalimat itu dari temanku.
"Why?" tanya lawan bicaranya.
"He made me and my helper did what he should do," katanya lagi.
Aku hanya bisa mengatakan "Probably he wanted us to learn something new ..."
Tetapi temanku tadi mengatakan "I don't think so ... You know that I always do his jobs .."
Aku dan teman bicara lain tadi hanya bisa diam.

Aku lalu berkata dalam hati, memang gak mudah menyesuaikan model pekerjaan antar staf di departemen tempat aku bergabung. Berdasar pengalaman, umumnya para staf bekerja berdasar job deskripsi mereka masing-masing. Job deskripsi ini sudah mereka ketahui sejak mereka menyetujui kontrak kerja dengan pemberi kerja. Berdasar job deskripsi itulah mereka melakukan semua aktifitas harian mereka.

Gak mengherankan, kalau kemudian mereka tidak dengan cepat dan mudah menyetujui adanya "tambahan ilmu" alias pekerjaan baru yang deskripsinya gak sedari awal mereka sepakati. Hal inilah yang kurasakan sedikit berbeda dengan apa yang selama ini kuketahui. Aku biasanya menganggap pekerjaan baru sebagai ilmu baru, sehingga aku jarang merasa gak hepi dengan permintaan mempelajari hal baru tersebut.

Namun, aku tetap mencoba memahami apa yang temanku sampaikan dan rasakan. Memang benar pekerjaan tambahan tidak seharusnya mendadak diberikan di tengah jalan. Memang benar juga, temanku gak wajib menerima permintaan mengerjakan sesuatu yang gak sesuai dengan job deskripsinya. Cara pandangnya terhadap pekerjaan atau tugas tambahan gak sepenuhnya keliru.

Akhirnya, aku hanya bisa menyimpulkan, cara pandang kita terhadap sesuatu ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan kita untuk mengapresiasi sesuatu. Bagiku, sesuatu yang baru seringkali berarti pengalaman atau ilmu baru. Bagi orang lain, sesuatu yang baru bisa saja memiliki makna sebagai beban.

Gak ada yang salah dan yang benar ... Karena semuanya berpulang pada cara pandang dan keputusan kita masing-masing ...