Kamis, 24 November 2011

DON'T GIVE HER CASH ...

"Did you do the (DNA) test?" tanya temanku pada salah satu staf cleaning.
"I did. I am waiting for the result this Friday" jawab si staf.
"Does you meet him regularly?" tanyaku pada si staf.
"No ... His mom doesn't allow me to see him" jawab si staf lagi.

Pembicaraan siang ini adalah mengenai anak laki-laki staf cleaning yang tinggal bersama ibunya. Kata staf cleaning tadi, pada suatu hari, ibu anak ini datang padanya dan mengatakan bahwa dia ayah biologis si anak. Saat mendengar kalimat ini, staf cleaning percaya begitu saja. Sekalipun staf cleaning dan ibu anak tadi tidak tinggal bersama, si staf cleaning berusaha memenuhi kebutuhan anak tersebut.

Sampai pada suatu saat, staf cleaning ini merasa ada sesuatu yang disembunyikan ibu anak ini. Dia merasa ragu apakah anak tersebut benar anaknya. Maka, staf cleaning tadi kemudian meminta si anak diteskan DNA-nya untuk dicocokkan dengan hasil tes DNA si staf.

Kata si staf " His mom called me several times asking for money and his need."
Lanjutnya "I gave her cash and also brought some stuffs for the kid."
Kata temanku "Don't you think about not giving her cash? You can give her a check."
Kata si staf "I didn't think about it before. Once I gave her 100 box and I gave her some more other times."
Kata temanku "Didn't you think about keeping the evidence? At least you have something to keep as evidence if you give her a check other than money. You can show her your responsibility when she needs it sometime in the future."
Si staf menjawab "Yeah ... That would be a good idea."

Saran temanku pada si staf cleaning untuk menunjukkan tanggung jawab secara financial pada ibu anak itu memang masuk akal. Setidaknya, akan ada bukti yang bisa ditunjukkan pada ibu anak itu saat diperlukan. 

Kupandang wajah si staf dari tempat dudukku. Nampak si staf sedikit murung. Aku pun ikut prihatin mendengar kisahnya. Sebuah kisah hidup yang tidak terlalu menyenangkan untuk diceritakan. Sebuah kisah hidup yang tidak seorangpun menginginkannya. 

Saat kudengar staf cleaning itu mengatakan "I'd be very depressed if the result (of the DNA test) shows he is not my son," aku tidak tahu apa lagi yang musti kukatakan. Jum'at minggu ini, hidupnya mungkin akan berubah setelah hasil tes keluar. Mungkin dia akan tetap bertanggungjwab untuk memenuhi kebutuhan anak itu, mungkin juga tidak. Kalau dia harus terus bertanggungjwab, mungkin dia akan melaksanakan apa yang dikatakan temanku "Don't give her cash" agar ada bukti yang bisa ditunjukkannnya saat diperlukan suatu hari nanti ...  

Sebuah pelajaran yang barangkali tidak lazim terjadi di tempat dimana aku dibesarkan ... Ketika orang tua tidak tinggal bersama anak, bentuk tanggung jawab keuangan mungkin tidak  sebaiknya dibeikan dalam bentuk tunai, melainkan berupa cek atau bukti transfer agar ketika diperlukan bukti tanggung jawab, ada sesuatu yang bisa ditunjukkan ...