Senin, 14 November 2011

DID YOUR MOM AND DAD STILL DANCE?

"Did your mom and dad still dance?" tanya temanku pada salah seorang staf hourly yang kebetulan mampir ke kantor.
"Yeah ..." begitu jawaban yang kudengar dari staff tadi.
"O ... So sweet ..." temanku berkomentar.

Aku sungguh surprise mendengar pertanyaan ini. Sebuah pertanyaan yang sangat menarik hati. Kenapa begitu? Karena usia orangtua staf hourly tadi sudah tidak muda lagi. Aku tahu usia mereka (orangtua si staf) tidak muda lagi, saat temanku dan si staf mendiskusikannya.

Sebuah kebiasaan yang unik dan romantis. Ya ... di negara ini aku belajar banyak hal. Bukan hanya bahasa melainkan adat dan budaya yang melekat dan menjadi ciri khasnya. Termasuk kebiasaan "dance" atau menari dengan iringan sebuah lagu. Aku pun kemudian membayangkan sebuah adegan dalam film: sepasang suami istri berusia lanjut yang sedang berdansa sambil saling berpegangan tangan dan saling bertatapan ... Betapa romantisnya ...

Namun sayang ... Romantisme orangtua staf tidak menurun pada si staf tadi. Staf tadi berpisah dari pasangannya dan dia hidup sendiri. Anak semata wayangnya diasuh pasangannya ... Hari-hari staf tadi diisi dengan sibuk bekerja. Di saat weekend, seringkali dia ke rumah orangtuanya untuk berkumpul dan makan malam bersama ... Di saat makan malam inilah staf tadi menyaksikan kerukunan dan keharmonisan orangtuanya, termasuk saat mereka berdansa ...

Bagiku ini sebuah ironi ... Keharmonisan, keromantisan dan kerukunan orangtua, ternyata tidak menurun pada si anak ...