Selasa, 06 Desember 2011

THIS IS MY LAST DAY ...

"This will be my last day" kata petugas pos yang biasa ke kantor.
"Are you planning to have vacation?" aku bertanya sambil mencatat beberapa paket yang ada di atas meja.
"No" jawabnya.
"I will start working at management" lanjutnya.
"Congratulation ..." kataku.
"Does it mean you got a promotion?" tanyaku lebih lanjut.
"Kind of" jawabnya.
"I will get 2 dollars more per hour" katanya lagi.
"They give me 2 weeks to see. If I don't like it, I can always get back my old position" lanjutnya.

Ya ... Hari itu aku tahu pak pos ini mengakhiri hari-harinya sebagai mail man. Selama kurang lebih 18 tahun dia selalu berada di kendaraan, membawa surat dan paket, mengantarkannya ke berbagai mail box baik di perumahan, perkantoran, sekolahan, rumah sakit dan berbagai tempat lainnya. Mulai minggu depan, mail man ini akan berada di dalam kantor, mensupervisi beberapa anak buah dan membuat laporan rutin untuk atasannya.

Tampak olehku dua pekerjaan yang berbeda yang akan dijalani oleh orang yang sama. Satu pekerjaan berupa pekerjaan lapangan, dimana pak pos ini bisa melihat banyak pemandangan di luar kantor. Pekerjaan lainnya adalah pekerjaan di dalam kantor, dimana selama 8 jam sehari dia akan banyak berhadapan dengan pemandangan yang sama yaitu pemandangan dalam ruang.

Sudah bisa ditebak, pasti akan ada penyesuaian yang dibutuhkan bapak ini. Bisa jadi, penyesuaian ini tidak perlu waktu lama. Sebaliknya, bapak ini bisa saja memerlukan waktu yang cukup untuk menyesuaiakan diri dengan pekerjaan yang baru.

Saat aku mengatakan "Don't come back ..."
Pak pos ini menjawab "Who knows?"

Semoga saja pak pos ini berbahagia di kantornya yang baru ...

I JUST DON'T DO IT ...

Percakapan tentang ketidakpuasan terhadap atasan ini terjadi diantara dua staf.
"What happened?" tanya salah satu staf.
"I just don't do it. I don't say yes, I don't say no" jawab staf lainnya.
"Why should I do something that I don't like to to?" lanjut si staf yang ditanya.

Percakapan ini agak aneh menurutku. Bagaimana mungkin seorang anak buah yang memiliki bos baru bisa bersikap seperti itu. Namun kemudian aku tahu bahwa apa yang terjadi di sini tidak terlalu berbeda dengan apa yang terjadi di tempat lain.

Saat terjadi rotasi dan mutasi, beberapa staf memiliki sikap resisten terhadap perubahan. Apalagi jika mereka sudah merasa berada dalam zona nyaman. Para staf ini merasa tidak perlu melakukan sesuatu yang berbeda dari apa yang rutin mereka kerjakan. Karenanya, ada diantara mereka yang tidak secara langsung menolak melakukan sesuatu atau pun mengiyakannya. Mereka memilih tidak melakukannya.

Percakapan ini memang belum usai. Kedua staf masih berargumen mengenai perlu tidaknya mereka melakukan job desk yang baru ...