Selasa, 13 September 2011

FROM MPRI'S GUEST APT

Mereka datang dari Chicago. Tujuan awal mereka hanyalah menengok fasilitas apa saja yang akan mereka peroleh selama mereka tinggal di apartemen ini. Ketika mereka kemudian memutuskan untuk menyewa salah satu ruangan, segera saja proses check in dilakukan. Mereka mengatakan "We come from Chicago. Our son will have cancer treatment at local hospital. That's why we are here. He will be here soon." 

Setelah semua paper work diisi dan pembayaran beres, kunci segera diserahkan. Bapak dan ibu yang sudah berumur ini nampak sangat rukun. Nampak betapa mereka mengupayakan yang terbaik yang mereka mampu. Mereka bahu membahu semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati mereka. Sesaat sebelum mereka meninggalkan ruangan, mereka bertanya kepadaku dari mana aku berasal. Saat kusebutkan asalku, mereka mengatakan, "We know that country. That's not too far from our origin." Sesudahnya, mereka menuju ruangan yang mereka sewa.

Keesokan harinya baru kulihat anak yang dimaksud. Seorang anak laki-laki berbadan kurus dan sopan datang ke kantor. Dia menanyakan, "How can I access the internet?" Temanku memberikan penjelasan padanya dan dia nampak mengerti. Dia pun meninggalkan ruangan tanpa banyak berbicara.

Hari-hari sesudahnya hanya bapak dan ibu ini yang sering kulihat. Mereka nampaknya memilih mendampingi putra mereka di saat sulit seperti ini. Sebenarnya, putra mereka sudah berusia cukup. Gak harus rasanya mereka terus menerus mendampingi putra mereka, mengingat jadwal terapinya tidak setiap hari. Tetapi nyatanya mereka memilih tetap berada di sini bersama putranya.

Kubayangkan, gak mudah tentunya bagi mereka mendapati kenyataan bahwa putranya memiliki penyakit seberat ini. Namun, siapa tahu mukjizat akan terjadi karena mereka berdua mengupayakan yang terbaik?

Kiranya, harapan, doa dan kasih orangtua akan menjadikan mukjizat itu nyata ...